Negara Jepang adalah negara maju yang terkenal dengan bidang telekomunikasi, permesinan dan robotikanya, namun di balik itu jepan...
Negara Jepang adalah negara maju yang terkenal dengan bidang
telekomunikasi, permesinan dan robotikanya, namun di balik itu jepang juga
menyimpan berbagai ranah keindahan wisata alam dan situs sejarahnya yang
meliputi pegunungan, kepulauan, pantai, kuil dan yang lainnya. Tentu semua itu
akan membuat para wisatawan terpesona.
Iwate salah satunya, sebuah prefektur (provinsi / wilayah bagian)
destinasi di Jepang yang menyimpan berbagai tempat impian para wisatawan ketika
singgah di negara yang juga biasa di disebut dengan negeri Samurai ini. Kurang
lengkap rasanya jika berwisata ke Jepang tapi tidak mampir ke Iwate, ibarat makan
roti tanpa olesan selai.
Iwate terletak di wilayah Tohoku
di pulau Honshu, Jepang. Morioka adalah Ibukota Iwate, Morioka merupakan pusat
kota yang tenang, tidak padat dan sibuk
layaknya ibu kota Tokyo. Karena letak Morioka yang dikelilingi gunung Iwate dan
dua gunung lainnya, kota tersebut menjadi tempat persinggahan angin dari arah
laut pasifik utara yang hanya hilir mudik
di Iwate. Maka dari itu Iwate terbilang tempat paling dingin di pulau Honshu
dari pada daerah lainnya.
Prefektur Iwate memiliki 14 kota, hampir di setiap kota terdapat pusat
wisata dan situs bersejarah. Salah satunya
adalah taman Iwate, wisata bersejarah yang terdapat di Morioka. Taman Iwate
dulunya merupakan kastil Iwate, karena kastil Iwate telah di hancurkan, maka
bangunan kastil itu sekarang dirubah menjadi taman kota dengan bidangan parit
dan sisa-sisa tembok kastil yang masih utuh sampai saat ini. Meskipun begitu,
pemandangan di sana sangat indah dan menyenangkan, karena kondisi taman selalu
terawat dan terjaga dengan baik.
Tidak hanya keindahan alam dan kemewahan arsitektur kotanya saja,
ternyata budaya di Iwate juga tidak kalah menarik dengan budaya yang terdapat
di prefektur lainnya di Jepang. Selain penduduknya yang ramah-tamah, mereka juga
perhatian dalam menjaga kelestarian cagar budaya alam serta situs-situs sejarahnya.
Itulah beberapa potret yang berada di prefektur Iwate, Jepang. Namun di balik
semua keindahan itu, ada satu hal yang lebih mengesankan untuk diketahui,
khususnya bagi umat Islam dunia. Yaitu kabar tentang keberadaan Islam di Iwate.
Benar, Islam di Iwate akhir-akhir ini menjadi agama asing yang mulai berkembang
di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Sinto dan Budha itu. Meskipun
masih terbilang agama asing karena keberadaanya di Jepang sebagai minoritas,
tapi saat ini Islam sudah mulai dikenal oleh masyarakat Iwate. Hal itu terbukti
dengan keberadaan penduduk setempat yang lapang dada memeluk agama Islam.

Muslim di Morioka tidak begitu banyak, mereka adalah pendatang dari
berbagai negara yang menetap di Iwate. sebagian dari mereka telah berpindah
menjadi warga Negara Jepang dan sisanya adalah para mahasiswa dan warga negara
asing yang menjadi pengusaha.
Adapun kapan Islam masuk ke
Iwate, masih belum ada informasi yang kuat mengenai tahun berapa Islam masuk ke
prefektur itu. Lebih jelasnya komunitas Islam di Iwate terbentuk berawal
dari beberapa orang dari timur tengah yang menetap di sana. Di Ibu Kota
Morioka, hingga saat ini ada sekitar 70 Muslim yang tergabung
dalam satu komunitas muslim atau biasa di sebut dengan MMC (Morioka
Muslim Comunity). Mereka adalah komunitas yang melibatkan beberapa Negara di
antaranya; Malaysia, Pakistan, Mesir, Cina, Indonesia, Banglades dan
Afghanistan. Morioka Komunitas Muslim didirikan bertujuan untuk menyatukan
semua Muslim di Morioka dan menanamkan rasa persaudaraan dan kebersamaan
diantara mereka.
Setelah didirikannya Masjid al Tawheed di Morioka, MMC mengadakan kegiatan keagamaan sebagaimana mereka yang tinggal di negara Muslim. Mulai dari shalat lima waktu berjama’ah, shalat Jumat, ceramah agama, kelas al Quran, buka bersama dan kegiatan-kegiatan lainnya. Muslim di Iwate sekarang tidak lagi kesulitan untuk mencari tempat untuk anak-anak yang ingin belajar agama seperti membaca al Quran, tata cara shalat yang benar, akhlak dan yang lainnya. Karena di Iwate juga terdapat beberapa mahasiswa dari Malaysia dan Indonesia yang suka rela membuka kelas khusus keagamaan di rumahnya.
Berkembangnya Islam di Iwate, tidak terlepas dari toleransi masyarakatnya. Warga Jepang tidak begitu membatasi orang-orang Muslim yang menjalankan rutinitas keagamaan. Bahkan sebagian mereka ada yang senang ketika berkomunikasi dengan orang-orang Muslim. Karena mereka tahu bagaimana Muslim yang sebenarnya. Sopan, ramah, dan jauh dari angapan mereka tentang orang islam itu kejam, teroris dan yang lainnya. Mungkin sebab itulah sebagian orang Iwate tersentuh hatinya untuk memeluk islam.
Namun ada hal penting yang
perlu di ketahui, untuk urusan perut warga Muslim di sana harus lebih jeli dan
hati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang akan mereka konsumsi. Karena
hampir semua makanan dan minumannya mengandung babi dan sake(arak yang menjadi
minuman khas orang Jepang dan juga
menjadi bahan campuran pada masakan jepang). MK
Wawancara dengan :
Balita Masria, Mahasiswi Indonesia Pascasarjana di
Universitas Iwate Jepang
COMMENTS