Menjamurnya gerakan pemikiran yang banyak mewabah di tanah air akhir-akhir ini telah menuai kontroversi di mata masyarakat. Diantara...
Menjamurnya gerakan pemikiran yang banyak
mewabah di tanah air akhir-akhir ini telah
menuai kontroversi di mata masyarakat.
Diantara mereka ada yang mengelu-elukan ideologi sebagai kewajiban
yang harus dipatuhi. Di lain pihak
ada yang menilainya sebagai penyelewengan-penyelewengan
yang melenceng dari koridor syariat Islam.
Sebagai seorang muslim moderat (yang berasaskan ahlussunnah
wal jama’ah) janganlah kita hanya menilai dengan sebelah mata terhadap gerakan
yang tumbuh subur di tanah air. Tapi
hendaklah kita menilai dari berbagai sisi dengan berasaskan Al-Qur’an, Hadits,
Ijma dan Qiyas.
Diantara
gerakan tersebut adalah Hizbut Tahrir yang bergerak di bidang politik
trans-nasional. Gerakan yang dirintis
oleh Taqiyyuddin an-Nabhani ini memiliki visi dan misi terbentuknya khilafah
tunggal di muka bumi. Kendati demikian
yang sangat disesalkan, beliau juga yang menodai Syariat dengan memfatwakan
hukum-hukum yang bertolak belakang dengan Al-Quran dan Hadits. Antara lain beliau memperkenankan bagi ajnaby
untuk bersalaman bahkan berciuman baik syahwat maupun tidak, memperbolehkan
melihat aurat bahkan bagi mahromnya boleh melihat aurat tanpa sehelai
benangpun. Sebagaimana yang dikutip dari
buku HTI Dalam Sorotan.
Tergeraklah
para santri untuk mengadakan diskusi ilmiah dan bedah buku yang berjudul HTI Dalam Sorotan buah
karya Ust. Muhammad Idrus Ramli , yang diselenggarakan pada tanggal 18 Juli
2011 di ponpes DALWA bersama narasumber Ust.
Muhibbul Aman. Beliau selaku Katib PCNU
Pasuruan menyampaikan bahwa besarnya semangat juang aktivis-aktivis HT dalam
rangka mencetuskan Khilafah Islamiah yang berasaskan syariat islam, akan tetapi
mereka sendirilah yang menodai syariat islam dengan menfatwakan beberapa hukum
yang melenceng dari koridor Islam. Wallahu a’lam bis-shawab.
****
Di
tengah keterpurukan moral bangsa kita, tumbuh di hati sebagian masyarakat
benih-benih semangat untuk memperjuangkan dan melestarikan moral dan pendidikan
buah hatinya. Hal ini terbukti dengan
bertambahnya minat orang tua murid untuk menyekolahkan putra-putrinya ke pondok-pondok
pesantren, di antaranya ponpes DALWA ini.
Sebagaimana
biasa di setiap tahun ajaran baru, ponpes DALWA menerima santri baru yang ingin
mengenyam pendidikan di bangku pesantren.
“Alhamdulillah, santri baru tahun ini tidak kurang dari 400 siswa. Jauh lebih banyak dibandingkan pada
tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan
akan perhatian dan kesadaran masyarakat untuk meneruskan perjuangan da’wah Rasulullah
SAW di tanah air tercinta ini.” Sebagaimana yang telah dituturkan oleh Ust.
Ismail Ayyub.
Beliau
yang juga menjabat KABAG. KESISWAAN menambahkan, “Kami selaku asatidz akan
berusaha semaksimal mungkin mengawasi dan memperhatikan para santri dan juga
memfasilitasi bagi setiap santri, karena para wali santri telah mempercayakan
amanah ini pada kami. Dan diharapkan
bagi santri agar dapat bersabar dan giat dalam menuntut ilmu. ”
Disamping
itu para wali santri sangat mempercayakan akan keberhasilan putra-putrinya di
ponpes tercinta ini. Sebagaimana yang
telah dikutip dari wawancara dengan salah satu wali santri dari Kraton,
Pasuruan, ”Saya tidak hanya mempercayakan anak saya 100% bahkan 1000% kepada
Habib Zen Baharun. Dengan harapan semoga
anak saya akan menjadi anak yang sholeh dan berbakti pada orang tua, guru dan
masyarakat. Dan juga semoga menjadi
orang alim yang dapat menyambung lisan Rasulullah SAW dalam berda’wah. Amien Ya Robbal ‘Alamien.
****
Mamba’us-shofa
itulah nama grup vokal qasidah yang berasal dari Dalwa. Setelah sukses dengan debut
album pertama mereka, kini mereka merilis album kedua mereka yang bertajuk
SYAUQ AT-TULAAB.
Berbeda
dengan album pendahulunya, grup qasidah yang dipimpin oleh Ust. Edi Mahmud ini memadukannya
dengan beberapa qasidah hadromy dan makkiyah di album kedua mereka. Disamping itu, video klip kali ini lebih
menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas santri dalam keseharian mereka di
lingkungan ponpes Dalwa.
Dengan
dirilisnya dua album qasidah ini, mudah-mudahan dapat menambah kecintaan kita
kepada Rasulullah SAW. Sukses selalu
buat Mambaus-shofa.
****
Seiring
berjalannya waktu, STAI DALWA selalu merentangkan sayapnya di setiap sektor. Semenjak serahterima jabatan rektor kepada
al-Habib Segaf bin Ahmad Baharun M.H.I pada tanggal 10 Februari 2011 terjadi
peningkatan yang sangat segnifikan di semua sektor. Di antaranya, pembenahan struktur
kepengurusan STAI DALWA dan juga didirikannya pasca sarjana prodi Magister Bahasa Arab yang dikhususkan untuk para santri DALWA.
Adapun
tujuan didirikannya prodi MBA :
1. Meningkatkan kemahiran santri/mahasiswa dalam penggunaan bhs. Arab
secara respektif dan produktif.
2. Membekali santri/mahasiswa dengan ilmu-ilmu yang terkait dengan
bhs. Arab dalam tatanan edukatif.
3. Ikut memperluas sosialisasi bhs. Arab dikalangan masyarakat.
4.
Mempersiapkan tenaga-tenaga
ahli bhs. Arab yang memiliki profesionalisme tinggi.
Perguruan tinggi yang
terakreditasi B untuk Ahwal Syakhsiyah dan PAI ini memiliki ruangan yang memadai untuk kantor MBA dan perpustakan
terpadu antara pondok dan perguruan tinggi.
Semoga dengan kemajuan ini STAI DALWA dapat selalu eksis di dunia
pendidikan dan dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam menuntut ilmu di
pesantren tercinta ini.
****
COMMENTS