Liputan Khusus : Haul Abuya Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun di Tarim, Hadramaut Bersama Al-Habib Umar bin Hafidz Jasa dan perjuanga...
Liputan Khusus : Haul Abuya Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun di Tarim,
Hadramaut Bersama Al-Habib Umar bin Hafidz
Jasa dan perjuangan Abuya Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun begitu terasa walau beliau telah lama pergi
meninggalkan kita. Di setiap tahunnya, pada Bulan shofar kita mengenang jasa-jasa beliau
dengan mengadakan peringatan haul yang tak hanya di gelar di bumi pertiwi, bahkan juga diadakan di Tarim Hadromaut.
Acara haul Abuya Hasan di bumi Tarim dilaksanakan kamis, 5 Januari 2012 bertepatan pada tanggal 11 Shofar 1433 H bertempat
di Dar Al-Habib Salim Al-Aydrus. Peringatan haul yang ke-12 ini semakin istimewa karena dihadiri oleh Al-Habib Umar bin Hafidz dan beberapa dewan guru dari
kuliah syari’ah Jami’ah Al-Ahqaf diantaranya Mudirul idaroh Al-Ustadz Abdullah
bin Awad Bin Smith, Al-Ustadz Alwy Abdul Qodir Al-Aydrus, Al-Ustadz Muhammad Yahya
Ismail As-Suury, Mudirul Ma’had Al-Aydrus Al-Ustadz Abdullah Abdul qodir
Al-Aydrus, dan juga As-sayyid Muhammad dan Hamid putra dari Al-Habib Umar bin
Hafidz, serta tidak kurang dari seratus lima puluh hadirin.
Sedikit berbeda dengan format peringatan haul di Indonesia, acara ini didahului
dengan pembacaan khotmul qur’an dan tahlil. Kemudian disusul penyampaian
serangkaian acara yang diawali pembacaan manaqib Abuya Hasan Baharun
dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Al-Ustadz Abdullah Awad Bin
Smith dan Al-Utadz Muhammad Yahya Ismail As-Suury. Acara diselingi dengan lantunan qosidah sembari menanti kedatangan Ad-Da’i ilallah Al-Habib Umar bin Hafidz. Setelah kedatangan beliau yang disambut
hangat dengan arak-arakan marawis, dihidangkan jamuan makan malam dengan menu
utama daging kambing muda (lahm mandy).
Sebelum memasuki acara inti tau’iyyah yang akan disampaikan oleh
Al-Habib Umar, dilantunkanlah beberapa
syair sambil mengiringi acara minum teh khas Tarim.
Di dalam ceramahnya Habib Umar menyampaikan beberapa poin penting
diantaranya :
1. Apabila Allah SWT mencintai seorang
hamba , maka Dia akan memenuhi hatinya dengan cinta kepadanya, dan menjadikan
hambanya itu cinta karenanya. Dan barang siapa cinta karena Allah makan
cintanya itu menurut kadar pengetahuannya kepada Allah Ta’ala.
2. Peringatan haul ini merupakan fenomena
ikatan hati yang kuat karena kecintaan murid kepada gurunya.
3. Berkhidmah kepada guru adalah modal
besar dalam berkhidmah terhadap umat.
4. Banyaknya orang yang menyebutkan sifat-sifat
mulia pada diri seseorang merupakan tanda bahwa dia adalah orang soleh dan
mulia disisi Allah Azza Wajalla.
5. Al-Mahabbah as-shodiqoh dapat menuntun
pemiliknya kepada akhlaq dan adab yang mulia.
Beliau juga mengenang jasa-jasa Habib Hasan Baharun sebagai
jembatan pertama dalam pengiriman santri-santri dari Indonesia keTarim
khususnya dan Yaman pada umumnya. Beliau pula yang mengirim santri pertama ke Darul Musthofa, di antaranya
Al-Habib shodiq bin Hasan Baharun dan Al-Habib Quraysh bin Qosim Baharun. Di akhir ceramahnya beliau mendo’akan agar
Allah SWT meninggikan derajat beliau, memperbanyak orang-orang seperti beliau
dan mendoakan putra, cucu dan santri-santri beliau agar dapat menyambung tonggak estafet
dakwah beliau. Dan tak lupa pula beliau
berterima kasih kepada semua pelaksana acara ini dan mendoakan senoga Allah
menerima dan membalas amal kebaikan ini. Amin Ya Robbal ‘alamien.
****
Suasana Ponpes Darullughah Wadda’wah II Ba’alawi terlihat lebih ramai
dari biasanya. Pondok yang dikhususkan untuk tingkat Ibtida’i itu dikunjungi
para alumni Al-Madaniyyah Ribath Habib Zein Bin Smith dalam rangka menghadiri
multaqo rutin per 3 bulan yang diselenggarakan hari Selasa pada tanggal 16
Shafar 1433 H bertepatan pada tanggal 10 Januari 2012 M. Ikatan alumnni yang
bernama At-Thoybah ini menyelenggarakan multaqonya di wilayah mereka
masing-masing.
Pelaksanaan multaqo yang ke-12 untuk wilayah Jawa Timur pada kesempatan ini diselenggarakan di pondok Dalwa II yang lebih dikenal dengan
sebutan Pondok Ba’alawi. Sebanyak 35
alumni dari 54 jumlah alumni secara keseluruhan untuk wilayah Jatim turut serta menghadirinya. Rangkaian acara diawali dengan pembacaan
maulid kemudian disambung dengan pembacaan Kitab al-Manhaj as-Sawiyy, dan acara
berlangsung dari jam 13.00 – 16.00. kesempatan ini dimanfaatkan juga sebagai momen bermusyawarah problem
kekinian (masaailul
fiqhiyyah) di kalangan para alumni.
Sebagai salah satu alumni Al-Madaniyyah juga menjabat sebagai
penasihat umum, Ust. Segaf bin Hasan Baharun menyampaikan, “ Multaqo ini merupakan multaqo yang ketiga kalinya diadakan di Pondok Ba’alawi,
yang mana juga pernah diselenggarakan di Ponpes Sidogiri, Ponpes Langitan,
dll.”
Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar. Dan semoga multaqo ini bisa rutin
dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan oleh Habib Zein bin Ibrahim Bin
Smith. Amin Ya Robbal ‘Alamin.
****
“Satu.. Dua... Satu... Dua..”. Aba-aba salah seorang
santri saat memberi komando kepada teman-temannya yang sedang menarik sekarung
semen dari lantai dasar ke lantai atas bangunan tsanawiyah. Teriakan para santri memecah kesunyian malam
yang sedang asyik bergotong royong ikut
andil dalam menyelesaikan pembangunan gedung ruang belajar di lingkungan ponpes
tercinta ini.
Gotong royong dengan kata lain amalul jama’i merupakan kegiatan
rutin yang diwajibkan bagi santri Darullughah Wadda’wah untuk turut serta
berpartisipasi dalam menyelesaikan pembangunan gedung-gedung dan ruang belajar
di lingkungan Ponpes Darullughah Wadda’wah.
Kegiatan ini telah dirintis oleh
Habib Hasan bin Ahmad Baharun dengan tujuan untuk menumbuhkan sifat sosial bergotong royong dan kepedulian terhadap sesama dan yang lebih utama
sebagai amal jariyah di akhirat kelak.
Terlihat jelas antusiasme para santri
kelas III Tsanawi dalam berkhidmah. Sebagian dari mereka ada yang mengangkut
semen atau pasir ke lantai atas, ada yang bahu membahu memindahkan batu
bata. Dan ada juga yang membersihkan
bangunan dari sisa-sisa kayu yang dipergunakan untuk menyangga cor-coran. Kegiatan ini berlangsung sekitar 1 ½ jam – 2
jam, dimulai dari pukul 21.30. Walau
terlihat lelah dan letih akan tetapi kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah
mereka.
Ust. Hasan Bashri yang memimpin kegiatan ini menyampaikan,
“ Kegiatan ini sudah berlangsung sekitar 2 bulan yang lalu dan dikhususkan
untuk santri tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Menjelang ujian kegiatan akan
diistirahatkan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar santri dan Insya Allah
akan disambung lagi sesudah ujian.”
Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan mereka untuk
selalu menegakkan dan memajukan syiar-syiar Islam. Amin.
***
COMMENTS