Peradaban Barat masa kini telah menyihir penduduk dunia lewat berbagai kecanggihan teknologi (terutama di bidang peralatan...
Salah satu puing sejarah
kegemilangan Islam yang sangat fenomenal adalah Bimaristan. Kata Bimaristan diadopsi dari bahasa Persia
yang bermakna rumah sakit (hospital), bimar berarti penyakit (desease) dan stan
berarti lokasi atau tempat.
Keberadaan Bimaristan menjadi bukti rekaman
sejarah tentang betapa tingginya peradaban Islam pada abad ke-13 M, karena hampir
di tiap ibu kota negara Islam terdapat rumah sakit yang telah dilengkapi dengan
sekolah kedokteran, perpustakaan dan pusat pengembangan medis. Selain itu, fakta sejarah ini menepis
stetmen miring yang sering dilontarkan pihak barat tentang keterbelakangan kaum
muslimin di berbagai sektor kehidupan, terutama dalam ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah buku yang berjudul
“من روائق حضارتنا” karangan DR. Musthafa al-Siba’i
dijelaskan bahwa di zaman keemasan peradaban Islam, hampir semua rumah sakit
itu digratiskan bagi semua lapisan masyarakat, baik kaya maupun miskin, baik
yang jauh ataupun yang dekat dan untuk orang berpendidikan maupun tidak. Semua
faktor yang terbingkai dalam integritas rumah sakit mendapat perhatian penuh,
dari segi pelayanan, makanan, pakaian, sanitasi lingkungan sampai pembekalan pasca
kesembuhan.
Sungguh sebuah hal yang
menakjubkan, tatkala rumah sakit pada masa itu telah memiliki seting
operasional yang sangat teratur dalam hal manajemen dan administrasi, sehingga tak
diragukan lagi jika konsep Bimaristan menjadi ikon peradaban dunia. Beberapa di
antaranya:
Rumah Sakit al-Adhudi (Baghdad)
Rumah sakit ini didirikan oleh
Daulah bin Buwaih pada tahun 371 H setelah penelitian al-Razi, seorang dokter
ternama yang menentukan lokasi pembangunan dengan cara meletakan empat kerat
daging di seluruh kota Baghdad, dari seluruh tempat itulah dipilih lokasi
dengan sirkulasi udara terbersih. Pembangunan rumah sakit ini menelan biaya
yang tidak sedikit, namun sebanding dengan fungsi dan perananannya di tengah
masyarakat. Dilengkapi 24 dokter ahli dengan segala fasilitas penunjang, baik
perpustakaan, apotek, dapur, toko, gudang, kebun sebagai penghasil buah-buahan
dan puluhan perahu sebagai alat transportasi orang lemah dan miskin. Pada tahun
449 H Khalifah al-Qa’im Biamrillah melakukan renofasi dan
penambahan jajaran kepengurusan, tempat tidur, selimut serta pelengkapan berbagai
macam obat dan sirup langkah ketika itu.
Rumah Sakit an-Nuri (Damaskus)
Didirikan oleh Sultan Nuruddin
Mahmud Zanki al-Syahid pada tahun 549 H atau 1154 M dengan alokasi pendanaan
hasil fidya (tebusan) salah seorang raja Eropa. Rumah sakit ini merupakan rumah
sakit terbaik di antara puluhan rumah sakit di seluruh negeri. Awal mulanya, Rumah
Sakit an-Nuri diperuntukan bagi kaum fakir-miskin, tetapi jika orang-orang kaya
terpaksa memerlukan pengobatan di tempat tersebut, mereka juga diizinkan untuk mendapatkannya.
Pada tahun 580 H, Ibnu Jubair singgah di rumah sakit itu. Dia berkisah tentang besarnya nilai humanisme di tempat tersebut. Di dalamnya terdapat persediaan obat-obatan dan makanan dengan standar konsumsi tinggi. Dia juga menemukan ruang rawat khusus penderita penyakit jiwa. Sayang, kemasyhuran rumah sakit ini terhenti pada tahun 1317. Hingga akhirnya didirikan Rumah Sakit al-Ghuraba yang sekarang dibawah kepengurusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiria. Karena hal inilah Rumah Sakit an-Nuri ditutup dan dialih fungsikan sebagai sekolah negeri.
Pada tahun 580 H, Ibnu Jubair singgah di rumah sakit itu. Dia berkisah tentang besarnya nilai humanisme di tempat tersebut. Di dalamnya terdapat persediaan obat-obatan dan makanan dengan standar konsumsi tinggi. Dia juga menemukan ruang rawat khusus penderita penyakit jiwa. Sayang, kemasyhuran rumah sakit ini terhenti pada tahun 1317. Hingga akhirnya didirikan Rumah Sakit al-Ghuraba yang sekarang dibawah kepengurusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiria. Karena hal inilah Rumah Sakit an-Nuri ditutup dan dialih fungsikan sebagai sekolah negeri.
Rumah Sakit Besar al-Manshuri
Rumah sakit ini dikenal dengan
Rumah Sakit Qolawun yang bernisbat kepada raja al-Manshur Saifuddin Qalawun.
Pada mulanya, rumah sakit ini adalah komplek perumahan pejabat, kemudian pada
tahun 683 H (1284 M) Manshur Saifuddin Qalawun merombaknya menjadi rumah sakit dengan
menambahkan sebuah masjid, sekolah dan panti asuhan di dalamnya. Setiap tahun dia
mewakafkan untuk rumah sakit tersebut 1.000 dirham. Sebagian saksi sejarah
mengatakan bahwa penyebab pembangunan rumah sakit itu adalah rasa takjub Manshur
Saifuddin Qalawun ketika melihat kemajuan pengobatan Rumah Sakit an-Nuri
sehingga ia bernadzar untuk membangun rumah sakit yang sama kelak ketika dia
diberikan kekuasaan dan nadzar itu terwujud tatkala ia naik tahta menjadi raja.
Rumah Sakit Besar al-Manshuri merupakan salah
satu bukti kecanggihan dunia islam dalam hal pengaturan dan penertiban. Di
antara hal yang menakjubkan lainnya ialah kemanfaatan rumah sakit tidak
terbatas hanya pada pasien-pasien yang tinggal di tempat tersebut, tetapi juga
diperuntukkan bagi pasien luar yang membutuhkan pelayanan medis.
Rumah Sakit Marrakesh (Maroko)
Rumah
sakit ini dibangun oleh Amirul
Mukminin Manshur Abu Yusuf, salah seorang raja
Muwahhidin di Maroko. Rumah sakit Marrakesh adalah rumah sakit besar yang indah dengan taman yang berisikan pohon buah-buahan dan bunga. Di samping itu air memasuki semua bagian rumah sakit melalui saluran air yang saling terhubung satu sama lain. Marrakesh adalah sebuah ibu kota Maroko pada masa silam yang berjarak kurang lebih 200 km ke sebelah timur kota Mogador.
Muwahhidin di Maroko. Rumah sakit Marrakesh adalah rumah sakit besar yang indah dengan taman yang berisikan pohon buah-buahan dan bunga. Di samping itu air memasuki semua bagian rumah sakit melalui saluran air yang saling terhubung satu sama lain. Marrakesh adalah sebuah ibu kota Maroko pada masa silam yang berjarak kurang lebih 200 km ke sebelah timur kota Mogador.
Itulah paparan singkat mengenai
sejarah keemasan Islam abad ke-13 yang patut kita lestarikan dan renungkan. Karena
bukan suatu yang mustahil jika kita kembali membubuhkan tinta emas peradaban
Islam dalam lembaran sejarah dunia. red
COMMENTS