Pernahkah anda mendengar tentang fluoride? Penggunaan fluoride mungkin sudah tidak asing lagi d i dengar . Masyarakat masih antusias me...
Pernahkah anda
mendengar tentang fluoride? Penggunaan fluoride mungkin sudah tidak asing lagi
didengar. Masyarakat masih antusias membeli
produk air mineral dan pasta gigi berfluoride dari berbagai jenis dan
merek yang dijual bebas, sebab kandungan ini dipercaya sebagai zat ampuh yang
mampu memperkuat gigi serta menjaga kesehatan tubuh. Namun, apakah unsur fluoride aman untuk kesehatan?
Beberapa waktu lalu
beberapa situs “Islami” yang terkenal provokatif merilis berita yang cukup
tendensius mengenai merek minuman mineral tertentu karena mengandung zat
tersebut yang dianggap berbahaya oleh mereka. Apa sebenarnya Fluoride itu dan apa fungsi serta dampak
negatifnya untuk kesehatan?
Secara sederhana, Fluoride
adalah salah satu zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh yang jika
dikonsumsi dalam jumlah cukup, akan bermanfaat untuk mencegah karies gigi dan
berperan penting dalam pembentukan email gigi (lapisan
terluar pada gigi) pada anak-anak. Fluoride juga dibutuhkan untuk meningkatkan
kekerasan tulang dan gigi. Secara rinci, fluoride ialah komponen ion dari kimia fluorine[1]. Fluoride bersifat
organik[2] dan anorganik[3] yang mengandung elemen
fluorine. Seperti halnya halogen, fluorine adalah ion monovalen (-1 charge). Unsur fluoride dapat bersenyawa dengan elemen atau
radikal lainnya
seperti hydrofluoric acid (HF)[4], sodium
fluoride (NaF), calcium fluoride (CaF2) dan uranium hexafluoride(UF6)[5] (lihat gambar 1.1).
Meski demikian, fluoride juga memiliki efek samping yang
cukup berbahaya terutama jika dikonsumsi melebihi batas tertentu. Fluoride
dianggap termasuk sebagai zat yang paling bertanggung jawab terhadap penurunan
intelegensia seseorang dan keterbelakangan mental. Selain itu, Fluoride juga
berpotensi menyebabkan kanker tulang, oestoporosis, masalah persendian,
turunnya kadar testoteron dan estrogen, meningkatkan resiko penyakit
dan sanggup mengkorosi lapisan enamel gigi.
Fluoride bisa kita jumpai di mana-mana, mulai dari air
minum yang berasal dari kran, pasta gigi, sampai ke komponen dan beberapa jenis
obat-obatan. Pada dasarnya, kita
tidak bisa benar-benar lepas dari zat tersebut kecuali kita tinggal di
daerah-daerah pedalaman yang jauh dari polusi. Beberapa perusahaan air minum bahkan secara sengaja mencampurkan zat
tersebut karena dianggap bermanfaat untuk kesehatan gigi, meskipun hal ini
masih memicu perdebatan di antara para ilmuan.
Dalam hal ini, Pemerintah
telah menetapkan batasan kandungan fluoride dalam air minum melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Dalam
aturan tersebut, air minum tidak boleh mengandung lebih dari 1,5 mg per liter.
Batasan yang sama juga ditetapkan oleh World Health Organization
(WHO, 2011) sebesar 1,5 mg per liter. Batasan yang lebih ketat bahkan
ditetapkan dalam SNI 01-3553-2006 tentang Air Minum dalam Kemasan bahwa kandungan fluoride dalam air mineral tidak
boleh melebihi 1 mg per liter.
Beberapa produk mineral
terkenal di Indonesia mengandung sekitar 0,5 mg
per liter, sedangkan air zam-zam mengandung sekitar 0,75 mg fluoride untuk setiap liternya.
Untuk mengatasi kelebihan jumlah fluoride dalam tubuh,
kita bisa mengatasinya dengan banyak mengkonsumsi Curcumin. Curcumin adalah
senyawa kimiawi yang dapat ditemukan dalam kunyit (turmeric) sebanyak 3-6%,
atau di temulawak sebanyak 1-4% secara rutin. Terlebih mengingat dampak negatif
fluoride yang berakibat buruk terhadap kecerdasan seseorang. Selain bermanfaat untuk melawan efek buruk dari
fluoride, kunyit dan temulawak juga sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah
kulit tubuh seperti kurap, panu dan selulit serta membuatnya lebih cerah.
Referensi:
[1]Fluor (fluorine) adalah
gas halogen beracun univalen, berwarna kuning-hijau pucat, dan merupakan unsur
paling reaktif serta memiliki elektronegativitas paling tinggi. Fluor mudah membentuk
senyawa dengan hampir semua unsur lainnya, bahkan dengan gas mulia seperti
kripton, xenon, dan radon. Saking
reaktifnya, kaca, logam, dan bahkan air, serta zat lain akan terbakar dan
menyala terang saat direaksikan dengan gas fluor.
[2] Senyawa organik adalah Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa
dari hasil sintesis, lebih mudah terbakar dan semua senyawa organik mengandung unsur karbon. Sumber; http://garda-pengetahuan.blogspot.com/
|
[3]
Senyawa anorganik
adalah senyawa pada alam yang pada umumnya menyusun material / benda
tak hidup, tidak mudah terbakar dan memiliki struktur sederhana.
[4]
Hydrofluoric Acid (HF)/Asam
fluorida adalah asam yang sangat korosif, mampu melarutkan banyak bahan,
terutama oksida. Kemampuan untuk melarutkan kaca telah dikenal sejak abad
ke-17, bahkan sebelumnya asam fluorida telah disiapkan dalam jumlah besar oleh
Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1771. Karena reaktivitas yang tinggi terhadap
kaca dan reaktivitas moderat terhadap banyak logam, asam fluorida biasanya
disimpan dalam wadah plastik meskipun politetrafluoroetilena (PTFE) sedikit
permeabel.
Potensi
Bahaya:
hidrogen
fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan
menimbulkan penyakit pneumonia (gangguan saluran pernafasan).
[5] Uranium heksafluorida
(UF6), disebut juga "heks" pada industri nuklir, adalah senyawa yang
digunakan pada proses pengayaan uranium untuk memproduksi bahan bakar yang
digunakan pada reaktor nuklir dan senjata nuklir. Senyawa ini berbentuk padatan
kristal abu-abu pada temperatur dan tekanan standar, sangat beracun, sangat
reaktif dengan air, dan bersifat korosif dengan hampir semua logam. Senyawa ini
bereaksi dengan aluminium dan membentuk lapisan tipis AlF3.
COMMENTS