metode yang paling ampuh dan kuat dalam rangka menumbuhkan dan menjaga persaudaraan antara orang muslim adalah saling memberi salam Se...
![]() |
metode yang paling ampuh dan kuat dalam rangka menumbuhkan dan menjaga persaudaraan antara orang muslim adalah saling memberi salam |
Sejak dulu, umat Islam dikenal sebagai umat yang kuat dalam persatuan. Agama Islam sendiri dikenal sebagai agama yang tidak membedakan ras, tingkat sosial dan kemapanan. Sampai saat ini, kita bisa melihat keberadaan umat Islam di berbagai belahan dunia seperti Rusia, Amerika, negara-negara Eropa dan lainnya. Bahkan, data yang dikeluarkan oleh salah satu lembaga survey agama ternama di Amerika Serikat Pew Research Center menyebutkan bahwa Islam adalah agama yang paling pesat perkembangannya di dunia selama 40 tahun ke depan, yaitu sebesar 50 persen. Termasuk di Republik Macedonia dan Nigeria.
Tersebarnya agama Islam
tentunya tak luput dari tinggi dan kokohnya semangat persaudaraan dan persatuan
sebagaimana yang telah diajarkan para penyebar agama Islam dari zaman ke zaman.
Salah satu faktor yang paling berperan penting dalam penyebaran agama Islam
adalah pendidikan moral, kasih sayang dan rasa cinta terhadap sesama. Sehingga
terbinalah hubungan antar sesama manusia, bukan hanya hubungan antara manusia
dengan Tuhan. Dari sini pula, terbentuk sebuah ikatan yang kuat antar orang
mukmin dengan lainnya di manapun mereka berada, sebagaimana firman Allah :
Ų„ŁَّŁ
Ų§
Ų§ŁŁ
ُŲ¤ْŁ
ِŁُŁŁَ Ų„ِŲ®ْŁَŲ© ŁَŲ£َŲµْŁِŲُŁŲ§ ŲØَŁْŁَ Ų£َŲ®َŁَŁْŁُŁ
ŁŲ§ŲŖَّŁُŁْŲ§ Ų§ŁŁŁَ
ŁَŲ¹َŁَّŁُŁ
ْ ŲŖُŲ±ْŲَŁ
ُŁْŁَ [10 :Ų§ŁŲŲ¬Ų±Ų§ŲŖ]
Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”
(Q.S Al Hujurat: 10)
Salah satu metode yang
paling ampuh dan kuat dalam rangka menumbuhkan dan menjaga persaudaraan antara
orang muslim adalah saling memberi salam. Dengan salam,
benih-benih cinta dan kasih sayang akan tumbuh. Salam juga merupakan
sebab masuknya kita ke dalam surga. Sebagaimana sabda Rasulullah ļ·ŗ:
Ų¹Ł
Ų£ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų© ؓ ŁŲ§Ł : ŁŲ§Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁļ·ŗ : ŁŲ§ ŲŖَŲÆْŲ®ُŁُŁْŁَ Ų§ŁŲ¬َŁَّŲ©َ ŲَŲŖَّŁ ŲŖُŲ¤ْŁ
ِŁُŁŲ§, Łَ ŁŲ§َ ŲŖُŲ¤ْŁ
ِŁُŁŲ§
ŲَŲŖَّŁ ŲŖَŲَŲ§ŲØُŁŲ§, Ų£Ł ŁَŲ§ Ų£َŲÆُŁُّŁُŁ
ْ Ų¹َŁَŁ Ų“َŁْŲ”ٍ Ų„ِŲ°َŲ§ ŁَŲ¹َŁْŲŖُŁ
ُŁŁُ
ŲŖَŲَŲ§ŲØَŲØْŲŖُŁ
ْ؟ Ų£َŁْŲ“ُŁŲ§ Ų§ŁŲ³َّŁŲ§َŁ
َ ŲØَŁْŁَŁُŁ
ْ (Ų±ŁŲ§Ł Ł
Ų³ŁŁ
)
“Abu Hurairah berkata, Rasulullah ļ·ŗ bersabda: Kalian tidak akan masuk surga
sampai kalian beriman, dan tidak akan sempurna iman itu hingga kalian saling
mencintai. Maukah aku tunjukkan kalian pada sesuatu yang jika dilakukan kalian
akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)
Al Imam an Nawawi
menjelaskan bahwa dalam hadits ini terdapat anjuran kuat untuk menyebarkan salam
dan menyampaikannya kepada seluruh kaum muslimin, baik yang dikenal maupun yang
tidak dikenal.
Beliau juga menjelaskan
bahwa ucapan salam merupakan pintu pertama untuk mencapai sebuah
kerukunan dan kunci pembuka yang membawa rasa cinta. Semakin sering seorang
mukmin menyebarkan salam, semakin kokoh kedekatan mereka dengan mukmin
lainnya. Salam juga sebagai syi’ar bagi mereka yang berbeda agama
bahwa Islam mengajarkan kedamaian. Di samping itu, juga terdapat latihan bagi
jiwa seseorang untuk senantiasa berendah diri dan mengagungkan kehormatan kaum
muslimin yang lainnya.
Adab Salam
1.
Siapakah
yang lebih dahulu memberikan salam? Dijelaskan dalam hadits berikut:
Ų¹Ł
Ų£ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų© ؓ ŁŲ§Ł : ŁŲ§Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ļ·ŗ: ŁُŲ³َŁِّŁ
ُ Ų§ŁŲ±َّŲ§ŁِŲØُ Ų¹َŁŁَ Ų§ŁŁ
َŲ§Ų“ِŁ, ŁŲ§ŁŁ
َŲ§Ų“ِŁ Ų¹َŁَŁ Ų§ŁŁَŲ§Ų¹ِŲÆ,
ŁŲ§ŁŁَŁِŁْŁُ Ų¹َŁَŁ Ų§ŁŁَŲ«ِŁْŲ±ِ (Ų±ŁŲ§Ł ŲØŲ®Ų§Ų±Ł Ł Ł
Ų³ŁŁ
)
“Dari Abu Hurairah, bahwa
Rasulullah ļ·ŗ bersabda: Hendaklah
orang yang berkendaraan memberikan salam kepada orang yang berjalan. Dan orang
yang berjalan memberikan salam kepada yang duduk. Dan orang yang berjumlah
sedikit memberikan salam pada yang banyak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun, bukan berarti hadits
ini memberi fatwa haram bagi orang yang berjalan untuk memberikan salam
terlebih dahulu kepada yang berkendaraan. Atau yang tua kepada yang muda, juga
yang berjumlah banyak kepada kelompok yang kecil. Akan tetapi, ini adalah
bentuk adab yang dijelaskan oleh Rasulullah ļ·ŗ.
2.
Balaslah salam
dengan yang lebih baik atau minimal serupa. Allah berfirman:
ŁŲ„ِŲ°َŲ§ ŲُŁِّŁْŲŖُŁ
ْ
ŲØِŲŖَŲِŁَّŲ©ٍ ŁَŲَŁُّŁŲ§ ŲØِŲ£َŲْŲ³َŁِ Ł
ِŁْŁَŲ§ Ų£َŁْ Ų±ُŲÆُّŁŁŲ§ (Ų§ŁŁŲ³Ų§Ų”:86)
“Apabila kamu diberi suatu penghormatan, maka balaslah dengan yang
lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).”
(Q.S. An Nisa: 86)
3.
Salam ketika mendatangi majlis dan meninggalkannya. Rasulullah ļ·ŗ bersabda:
Ų¹Ł
Ų£ŲØŁ ŁŲ±ŁŲ±Ų© ؓ ŁŲ§Ł : ŁŲ§Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁļ·ŗ : Ų„ِŲ°َŲ§ Ų¬َŲ§Ų”َ Ų£َŲَŲÆُŁُŁ
ُ
Ų§ŁŁ
َŲ¬ْŁِŲ³َ ŁَŁْŁُŲ³َŁِّŁ
ْ
, ŁَŲ„ِŁْ Ų±َŲ¬َŲ¹َ ŁَŁْŁُŲ³َŁِّŁ
ْ, ŁَŲ„ِŁْ Ų§ŁْŲ£ُŲ®ْŲ±َŁ ŁَŁْŲ³َŲŖْ ŲØِŲ£َŲَŁَّ
Ł
ِŁَ Ų§ŁْŲ£ُŁŁَŁ (Ų±ŁŲ§Ł Ų§ŲŁ
ŲÆ)
“Dari Abu Hurairah ؓ, bahwa Rasulullah ļ·ŗ bersabda: Jika
seseorang dari kalian mendatangi majlis, maka ucapkanlah salam. Jika pergi
meninggalkan majlis ucapkanlah salam. Karena salam yang kedua tidaklah lebih
utama dari pada salam yang pertama.” (HR. Ahmad)
Setelah mengetahui keutamaan menebar salam, sudah
selayaknya kita menjalankan apa yang telah dianjurkan oleh Rasulullah ļ·ŗ
dalam hal menebarkan salam. Di antara
sesama Muslim, jangan sampai kita terperdaya dengan godaan iblis untuk saling
membenci dan mencaci. Sehingga hubungan antar Muslim maupun dengan non-Muslim
menjadi terpecah belah. Dengan salam, marilah kita satukan umat yang
terpecah belah. Selaraskanlah makna salam dalam tiap perbuatan. Hingga
kerukunan dan kasih sayang akan menyertai kehidupan kita sehari-hari.
(HA)
Referensi:
Syarh Shahih Muslim, 2/35
http://www.kompasiana.com/ahmadimam/tantangan-umat-islam-ketika-jumlahnya-menjadi-terbanyak-di-dunia_5535a70d6ea8347f16da42d0
COMMENTS